25 Sep 2023

  |    1 Agustus: Penampahan Galungan     |    2 Agustus: Hari Raya Galungan     |    5 Agustus: Hari Dharma Wanita Nasional     |    10 Agustus: Hari Veteran Nasional dan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional     |    12 Agustus: Hari Raya Kuningan     |    14 Agustus: Hari Pramuka (Praja Muda Karana)     |    17 Agustus: Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia     |    18 Agustus: Hari Konstitusi Republik Indonesia dan Hari Bhatara Sri     |    19 Agustus: Hari Departemen Luar Negeri Indonesia     |    20 Agustus: Hari Radio Nasional     |    21 Agustus: Hari Maritim Nasional     |    24 Agustus: Hari Ulang Tahun TVRI dan Hari Jakarta Membaca  

Live Streaming Radio KARIMATA FM

DINAMIKA MADURA (05.00-09.00)

Program Acara

Jam: 05:00:00  -  09:00:00

Senin, 25 September 2023

Melli Febrian

Melli Febrian

Trending News

Sukarto Berbincang Dengan Tim Berita Karimata

RADIO KARIMATA, PAMEKASAN – Mendengar kata “kipas angin” di benak masyarakat saat ini tentu kipas angin listrik atau Air Conditioner (AC), padahal di era 70an kipas anyaman sangat popular dengan berbagai model dan hiasan, namun saat ini kita sudah jarang sekali menemukan di wilayah kota kecuali di pasar tradisional. 

Namun tidak dengan Sukarto usianya sekitar 80 tahunan tetap istiqomah mencintai kipas angin anyaman. Di usia yang lanjut tersebut justru "mencuri" perhatian masyarakat Pamekasan yang melintas di sekitar monument Arek Lancor Pamekasan. Sebab pria renta ini terlihat kumuh tapi tak mau mengemis dan tetap berjualan kipas angin tradisional untuk menyambung hidupnya.

Sukarto mengaku berasal dari Dusun Dukoh Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan dan sudah hampir 50 tahun berjualan kipas anyaman tradisional tersebut. Bahkan menurut penuturannya selalu berpindah-pindah tempat mulai dari Surabaya dan paling lama di pulau Madura. Sukarto mengaku memiliki 7 bersaudara dan semua meninggal hanya tinggal dirinya, bahkan istrinya meninggal dan tidak memiliki putra.

Ia juga tidak tahu persis usianya, namun ketika pemberontakan PKI atau Gestapu dirinya sudah berusia sekitar 30 tahunan dan berjualan kipas. Dan hidup seperti gelandangan tersebut karena ingin menyambung hidup dan bertanggungjawab terhadap penjualan kipas.

“Yang saya inget ketika ada perang saudara Gestapu (Pemberontakan Gerakan September 30.red) itu saya sudah jualan kipas, mungkin usia 30an mungkin,” Ujarnya sambil menerawang, Rabu (24/02/2016) Pagi.

Rata-rata dirinya pulang kulakan kipas itu setiap satu bulan sekali karena kipas belum tentu laku semua, Harga kipas antara 5 ribu hingga 15 ribu rupiah, tergantung ukuran. Sementara harga kulakan kipas tersebut antara seribu 250 sampai 5 ribu rupiah perbiji namun dirinya menjual hingga 2 kali lipat karena biasanya ditawar oleh pembeli.

“Biasanya saya kulakan 500 buah, karena kalau lebih saya tidak kuat mikulnya dan susah membawanya pindah-pindah, itupun bisa seminggu kadang sebulan lebih baru habis” Kata lelaki yang berpenampilan kumuh ini.

Sukarto mengaku betah berjualan kipas karena tidak bisa bekerja yang lainnya. Dulu kipas anyaman tersebut diminati orang, namun saat ini sudah segelintir saja yang membeli. Namun dirinya mengaku tidak pernah mengemis atau meminta, walau kadang ada beberapa orang yang sengaja memberi uang, bahkan diberi kipaspun mereka menolak. Seperti yang dilihat reporter radio karimata, seorang pengendara mobil M 710 AP berhenti di depan pak Sukarto dan memberikan sejumlah uang, dan langsung pergi.

“ Iya saya diberi uang tadi ketika saya tertidur dibangunkan, gak tau namanya siapa bahkan mau bilang terimakasih orang sudah pergi naik mobilnya,” cerita Sukarto sambil tersenyum bahagia.

Meski Hidup sendiri untuk menyambung hidup di sudut kota Pamekasan, tapi dirinya sadar ketika harus diusir oleh petugas Satpol PP, maka harus pindah.  

“Pernah diusir petugas karena memang saya cuma numpang hidup di trotoar ini, ya harus pindah kalau tak pindah berarti saya mokong, ya pindah saja,” Katanya sambil tersenyum.

Sementara cerita duka dari Sukarto ketika uang hasil penjualan kipas sekitar total Rp 3 juta dicuri dan barangnya satu karung Kipas dijarah . Namun sebuah ucapan tak terduga membuat tertegun yang mendengarkan.

“Ya sudah hilang dicuri mau gimana lagi, saya cari-cari tidak tahu dimana orangnya langsung lari ketika saya bangun dari tidur, mungkin dia (Pencuri.red) lebih butuh dari saya,” Pungkasnya. (Hendra/Zul)


MITRA USAHA

Puder-38
NUVO-ACTIVE-5
NUVO-ACTIVE-6
NUVO-CORONA-1
HERS-PROTEX-BIRU
BABY-HAPPY
MIE-SUKSES
GIV-HIJAB-2
MILKU-1
KECAP-SEDAP
SO-YUMIE
OLALA-JELY-DRINK
DOWNY-ANTI-APEK-DOBLE-GOPEK
CIPTADENT-SIKAT-GIGI-88-LUBANG
AXIS-PAKET-KUOTA-DISC-50
MIE-SEDAP-SALERO-PADANG
MIE-SEDAP-AYAM-BAWANG
INDIHOME
RUMAH-MEUBEL
Mau Pasang Iklan?

Latest News

1

Pasien Meninggal Dunia di Toilet, Begini Penjelasan Humas RSUD Sampang

2

Disbudporapar Sumenep Targetkan PAD 780 Juta di Sektor Wisata

3

Pemerintah Wacanakan Larangan Haji Lebih Dari 1 Kali, Simak Penjelasan Kemenag Pamekasan

4

Pawai Karnaval di Proppo Pamekasan, Petugas Lakukan Pengalihan Lalu Lintas