Komunitas WNI Di Belgia Ikut Berduka Atas Ledakan Bom Bunuh Diri
RADIO KARIMATA, BRUSSELS BELGIA; Ledakan Bom di Bandara Zaventem Belgia dan di stasiun Maelbeek Belgia menyisakan duka bukan hanya warga asli Belgia, namun Indonesia juga ikut berduka karena sejumlah WNI menjadi korban Brussels.
Diantaranya 3 orang satu keluarga keturunan Indonesia, yaitu Meilissa Aster Ilona 36 tahun beserta dua anaknya, Lucie Vansilliette 3 tahun dan Philippe Vansilliette 5 tahun.
Hal tersebut disampaian Shinta 37 tahun warga asli Kediri Indonesia yang menikah dengan warga Belgia dan menetap 4 tahun lebih. Shinta juga menyampaikan rasa duka tersebut kepada Ibu Diah.S pendengar radio Karimata di Pamekasan.
“Saya sempat dikirimi foto keluarga tersebut oleh kawan saya Shinta, ketika 3 WNI yang jadi korban merupakan kawan Shinta karena tergabung dalam komunitas Indonesian Living in Holland,” Jelas Diah S kepada radio Karimata.
Menurut Shinta foto tersebut diambil tepat sebelum keberangkatan untuk keluarga Mellissa Aster akan berlibur ke Indonesia.
“Jadi sekitar Jam 6 pagi waktu Brussel Belgia mereka diantar suaminya ke bandara sementara Bom meledak pukul 8 pagi Waktu setempat,” Ujar Diah menirukan cerita Shinta.
Sementara kondisi Mellina Aster illona masih mengalami Brain Damage (pendarahan tidak henti) sedangkan anaknya Lucie 3 tahun menderita luka bakar 60 persen. Dan Phillippe 5 tahun sudah membaik. Foto yang beredar di Komunitas Warga Negara Indonesia yang tinggal di Holland tersebut sengaja dikirimkan kepada Diah.S sebagai bentuk duka sebagai sabahat dari WNI yang tinggal di Luar Negeri dan hanya berbincang lewat Gadget dan media Sosial.
Seperti diberitakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brussels memperoleh informasi bahwa terdapat tiga WNI yang terluka akibat serangan bom bunuh diri di Bandara Zaventem, Brussels, Selasa (22/3/2016).
Dalam pernyataannya, KBRI mengatakan, hingga Rabu (23/3/2016), Meilissa dan putrinya, Lucie, masih dalam keadaan koma. Sedangkan Philippe dalam keadaan stabil. Mereka dirawat di rumah sakit Universitas Hospital Leuven, sekitar 20 menit di luar ibu kota Brussels.
Dalam perkembangan lainnya, media-media Belgia melaporkan kedua penyerang di Bandara Zavantem adalah abang beradik, Khalid dan Ibrahim el-Bakraoui. (Hendra/zil)