THE 8TH INDIE CLOTHING EXPO, Siap Bersaing Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
RADIO KARIMATA, SURABAYA - Memasuki tahun 2016, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan di negara-negara ASEAN, termasuk di Indonesia. MEA merupakan sebuah integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan atau meminimalisasi hambatan-hambatan dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan. Pembentukan pasar tunggal ini seperti 2 bilah mata pisau, di satu sisi akan memberikan dampak postif dengan masuknya modal asing, terbukanya lapangan kerja yang lebih luas, dan kemudahan transaksi antar negara. Namun di sisi lain akan menimbulkan tantangan dan ancaman bagi tenaga kerja dan industri dalam negeri, tidak terkecuali industri kreatif. Persaingan antar pelaku industri dalam negeri dengan industri asing akan sangat kompetitif dan ketat.
Menjawab tantangan tersebut, PT Dyandra Promosindo kembali bekerja sama dengan KICK - Kreatif Independent Clothing Kommunity (sebuah asosiasi brand clothing lokal yang berbasis di Bandung) untuk menggelar THE 8th Indie Clothing Expo (ICE) pada 01 - 03 April 2016 kemarin, di Grand City Convex Surabaya dengan mengangkat tema “EnergICE”. Berawal dari tahun 2009 hingga pelaksanaan ke-8 ini, Indie Clothing Expo mejadi salah satu pameran clothing & kreatif yang meng-influence anak muda Surabaya yang dengan konsisten melanjutkan movement “Support Produk Lokal” yang mengedepankan brand, band, komunitas, dan issue lokal yang berkembang.
Dengan menghadirkan music performance, The 8th ICE yang menampilkan special performance dari major label NAIF dan ENDAH & RHESA dan 35 lokal indie band di Surabaya.
Road to The 8th ICE, ada Workshop, Latte Art Throwdown Competition & V60 Battle, serta Photobooth. Tak hanya itu, Fashion Snap, Ballyard dan Fresh Point juga melengkapi keseruan bagi pengunjung pameran yang dibuka mulai dari pukul 10.00 pagi hingga 10.00 malam. (Yzl)