06 Feb 2023

images/banners/LOGO%20KARIMATA%20NEW%20-%20PUTIH.png#joomlaImage://local-images/banners/LOGO KARIMATA NEW - PUTIH.png?width=7000&height=2500    |    5 Februari: Hari Lahir Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)     |    5 Februari: Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi     |    9 Februari: Peringatan untuk hari Kavaleri     |    9 Februari: Hari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)     |    9 Februari: Hari Pers Nasional     |    13 Februari: Hari Persatuan Farmasi Indonesia     |    14 Februari: Hari Peringatan Pemberontakan Pembela Tanah Air (PETA)     |    19 Februari: Hari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohadnudnas)     |    20 Februari: Hari Pekerja Nasional     |    21 Februari: Hari Peduli Sampah Nasional     |    22 Februari: Hari Istiqlal     |    28 Februari: Hari Gizi Nasional Indonesia    images/banners/LOGO%20KARIMATA%20NEW%20-%20PUTIH.png#joomlaImage://local-images/banners/LOGO KARIMATA NEW - PUTIH.png?width=7000&height=2500

Live Streaming Radio KARIMATA FM

DINAMIKA MADURA (12.00-15.00)

Program Acara

Jam: 12:00:00  -  15:00:00

Senin, 6 Februari 2023

Ica Rahman

Ica Rahman

dr. Syaiful Hidayat, Kasatgas Covid-19 RSUD SMART Pamekasan (Foto : Ist - Karimata FM)

RADIO KARIMATA, PAMEKASAN – Sekitar 20 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sub varian XBB di RSUD SMART Pamekasan sejak 27 Oktober 2022 lalu.

dr. Syaiful Hidayat, Ketua Penanganan Covid-19 di RSUD SMART Pamekasan menjelaskan dari seluruh temuan kasus, tidak ada pasien yang bergejala berat bahkan beberapa tanpa gejala.

“Gejalanya ringan dan tidak jauh beda dari gejala Covid-19 lainnya seperti demam, batuk, flu, bahkan menurut catatan saya tidak ada pasien meninggal dunia,” jelasnya saat On Air di Dinamika Madura, Minggu (27/11/2022) pagi.

Menurutnya, secara Nasional varian XBB punya positivity rate yang relatif rendah yaitu 15% dibandingkan dengan sub varian lain seperti Omicron dan Delta. Sedangkan fatality rate hanya 0,2%.

Diketahui, pasien yang terkonfirmasi varian XBB hanya mendapat perawatan selama 2-3 hari sebelum akhirnya dipulangkan dan melakukan isolasi mandiri.

“Kebanyakan pasien terdeteksi saat akan melakukan perawatan atas penyakit lain, beda dengan varian yang lain, pasien datang dengan gejala yang lebih berat seperti sesak nafas hingga membutuhkan oksigen,” tambahnya.

Gejala ringan yang dialami pasien, menurut dr. Syaiful karena vaksinasi yang sudah banyak dilakukan masyarakat. Untuk itu, ia mengajak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi untuk lebih waspada.

Varian XBB ini diduga bisa masuk ke Pamekasan akibat longgarnya aktivitas masyarakat pasca melandainya kasus Covid-19 di Indonesia.

“Saya kira transmisi lokal ya, karena sekarang sudah banyak masyarakat yang tidak lagi menerapkan protokol kesehatan, kegiatan yang menghadirkan masyarakat dalam jumlah besar juga sudah diperbolehkan,” jelasnya.

Dengan kondisi ini, dr. Syaiful menghimbau seluruh masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang diiringi vaksinasi untuk meminimalisir gejala yang dialami. (Icr/Fit)