Waspadai Pasang Air Laut Dampak Gerhana Bulan Penumbra
KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Gerhana bulan Penumbra yang akan terjadi pada 5-6 Mei 2023 mulai pukul 22.12 WIB akan berdampak pada bumi.
Diantara dampaknya yakni seperti penurunan suhu, tingginya grafitasi bumi, dan yang paling memungkinkan terjadi yakni air laut pasang lebih tinggi dari biasanya.
Yusuf Wibiseno, Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan menyampaikan, di Pamekasan ada beberapa wilayah baik pantai selatan maupun pantura yang memang sering terdampak tingginya pasang air laut.
“Di Kecamatan Pademawu tapatnya di Desa Tanjung itu di daerah Jumiang ke utara, secara rutin masyarakat di sana sudah kami berikan sosialisasi dan edukasi untuk lebih siap menghadapi air laut pasang yang akan lebih tinggi dari biasanya,” katanya saat on air di Dinamika Madura Radio Karimata, Jumat (05/05/2023) pagi.
Selain memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk lebih siap menghadapi dampak gerhana bulan penumbra, pihaknya juga bergerak ke tempat-tempat yang sering terdampak untuk melakukan upaya mitigasi bencana.
“Jadi upaya mitigasinya karna ini akan diprediksi masuk ke pemukiman warga, kita arahkan agar benda-benda yang rentan terkena air laut untuk diamankan,” ucapnya.
Yusuf juga menyampaikan untuk masyarakat yang memang memiliki kegiatan memancing untuk ditunda terlebih dahulu demi keamanan dan keselamatan warga.
“Karena kita dikelilingi oleh laut, pantura dan pantai selatan semunya harus lebih awas, jadi kepada masyarakat yang biasanya memancing diharapkan untuk menunda dulu, terutama di daerah pantura karena dari laut lepas artinya tinggi gelombang luar biasa di sana.” imbuhnya.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, gerhana bulan penumbra akan terjadi pada 5-6 Mei 2023 dan bisa diamati dari Indonesia.
Gerhana bulan penumbra terjadi ketika posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar, yang mana bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi (bayangan samar). Akibatnya saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari pada saat purnama. (Bambang/Ayg)