Virus LSD Terdeteksi Di Jawa Timur, Pengiriman Sapi ke Luar Madura Diperketat
RADIO KARIMATA, BANGKALAN - Ratusan sapi tertahan di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Wilayah Kerja (Wilker) Pelabuhan Laut Telaga Biru akibat merebaknya Virus Lumpy Skin Disease (LSD).
drh. Eka, Dokter Hewan di Stasiun Karantina Pertanian Wilker Telaga Biru Bangkalan mengatakan pihaknya memperketat pemeriksaan pengiriman sapi Madura ke luar Madura, begitu sebaliknya dengan melakukan vaksinasi.
“Sapi-sapi itu masih dikarantina karena baru selesai dilakukan vaksinasi dan masih menunggu masa inkubasi selama 28 hari setelah vaksin,” katanya saat dikonfirmasi Jurnalis Radio Karimata, Sabtu (28/01/2023) pagi.
Menurutnya, LSD merupakan virus yang memiliki gejala mirip seperti penyakit cacar air namun diidap oleh hewan ternak seperti sapi dan kerbau.
Seperti halnya PMK, virus LSD bukan merupakan penyakit zoonosis, alias tak menular ke manusia.
“Hingga 28 Januari 2023 Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Wilker Pelabuhan Laut Telaga Biru sudah menampung sebanyak 183 ekor sapi,” tegasnya.
Ia menambahkan, untuk di Kabupaten Bangkalan sampai saat ini belum ditemukan adanya hewan ternak yang terjangkit Virus Lumpy Skin Disease (LSD), hanya saja di beberapa wilayah Jawa Timur sudah ada jenis virus ini dan beberapa sapi ada yang terjangkit virus tersebut.
“Hewan-hewan itu dari Madura, tujuan Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Pontianak, dan Banjarmasin,” tutupnya.
Mengutip penjelasan dari laman resmi Kementerian Pertanian, penyakit LSD umumnya hanya menyerang hewan ternak sapi dan kerbau. Adapun, penyakit ini disebabkan oleh virus LSD, virus dengan genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.
Penyakit kulit ternak ini resmi dinyatakan masuk ke Indonesia sejak awal 2022 lalu bersamaan dengan Singapura. Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Muhammad Munawaroh menuturkan, wabah LSD mulai menyebar di kawasan Afrika, Timur Tengah, dan Eropa sejak 2012.
Kemudian, terus meluas ke wilayah China, Bangladesh, dan India sejak 2019 dan masuk ke Thailand, Kamboja, Laos, Malaysia mulai 2021 lalu. (Ziyad/Ayg)